PENDAHULUAN
Salah satu prinsip agar bangunan tahan gempa adalah dengan cara
membuat bangunan ringan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
material ringan, yaitu dengan cara mengganti material konvensional menjadi
material komposit yang memiliki kekuatan, ketahanan panas dan lentur tinggi.
Salah satunya adalah komposit geoplimer yaitu serat gelas, lumpur Lapindo, dan
poliester, yang akan dibuat menjadi material konstruksi seperti genteng dan
profil komposit.
Sedangkan bahan polimer merupakan jenis
resin termoset. Polimer mempunyai kegunaan yang luas dalam industri kimia,
teknik, listrik, mekanik dan sipil sebagai bahan perekat, cat pelapis dan
benda-benda cetakan. Selain itu polimer mempunyai kekuatan yang tinggi serta
mempunyai ketahanan kimia yang baik.
Serat gelas dan
polimer tersebut kemudian dicampur dengan lumpur Lapindo. Pemilihan lumpur
Lapindo itu sendiri karena memiliki kandungan silikat (SiO2)
tinggi yaitu di atas 50 %. Selain itu penggunaan lumpur dilakukan juga sebagai
upaya untuk ikut memanfaatkan lumpur Lapindo
Salah satu prinsip agar bangunan tahan gempa adalah dengan cara
membuat bangunan ringan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
material ringan, yaitu dengan cara mengganti material konvensional menjadi
material komposit yang memiliki kekuatan, ketahanan panas dan lentur tinggi.
Salah satunya adalah komposit geoplimer yaitu serat gelas, lumpur Lapindo, dan
poliester, yang akan dibuat menjadi material konstruksi seperti genteng dan
profil komposit.
Ada tiga prinsip utama dalam pembuatan bangunan tahan gempa khususnya
untuk rumah hunian. Pertama, memperkuat bangunan terutama pada sambungan
sehingga bangunan dapat selamat dari kehancuran meski harus berubah bentuk pada
saat terjadinya gempa. Kedua, dengan memperingan bangunan sehingga gaya gempa
yang bekerja lebih kecil. Ketiga, dengan memberi peredam sehingga meski tanah
mengalami percepatan namun percepatan itu tidak diteruskan ke bangunan di
atasnya.
Prinsip yang kedua tersebut yang dicoba dikembangkan dalam penelitian
ini. Prinsip dengan memperingan bangunan dengan menggunakan bahan komposit yang
memiliki kekuatan, ketahanan lentur dan ketahanan panas tinggi yaitu campuran
bahan geopolimer serat gelas, lumpur Lapindo serta polyester.
Bahan komposit merupakan bahan gabungan dari dua atau lebih bahan yang
berlainan. Bahan komposit pada umumnya terdiri dari dua unsur yaitu serat
(fiber) sebagai bahan pengisi dan bahan pengikat serat-serat tersebut yang
disebut matrik. Di dalam komposit unsur utamanya adalah serat sedangkan bahan
pengikatnya menggunakan bahan polimer yang mudah dibentuk dan mempunyai daya
pengikat yang tinggi. Penggunaan serat sendiri yang utama untuk menentukan
karakteristik bahan komposit seperti kekakuan, kekuatan serta sifat-sifat
mekanik yang lainnya.
Sedangkan bahan polimer merupakan jenis resin termoset. Polimer
mempunyai kegunaan yang luas dalam industri kimia, teknik, listrik, mekanik dan
sipil sebagai bahan perekat, cat pelapis dan benda-benda cetakan. Selain itu
polimer mempunyai kekuatan yang tinggi serta mempunyai ketahanan kimia yang
baik.
Serat gelas dan polimer tersebut kemudian dicampur dengan lumpur
Lapindo. Pemilihan lumpur Lapindo itu sendiri karena memiliki kandungan silikat
(SiO2) tinggi yaitu di atas 50 %. Selain itu penggunaan
lumpur dilakukan juga sebagai upaya untuk ikut memanfaatkan lumpur Lapindo.
Proses pembuatannya sendiri, lumpur lapindo dikeringkan kemudian
dimasukkan ke dalam open. Dipanaskan dalam suhu 800oC selama 4 jam.
Hal ini dilakukan untuk menghilangkan berbagai bahan pelarut dan unsur lain
yang merugikan seperti C dan sulfur. Kemudian lumpur yang sudah dikeringkan,
dihancurkan sampai halus untuk dicampurkan dengan serat fiber dan polimer atau
resin.Bahan komposit yang sudah jadi nantinya dicetak dan dapat digunakan
untuk menggantikan semen, batu bata, beton, bahkan genteng. Bahan ini relatif
ringan sehingga dapat menekan jumlah korban jiwa maupun kerusakan yang berarti
ketika terjadi gempa.
LATAR BELAKANG
Bahan bangunan dari LUSI (lumpur
Sidoarjo) merupakan produk inovasi bahan bangunan lokal sebagai komponen
bangunan alternatif yang dibuat dari bahan lumpur sidoarjo sebagai bahan baku
dan campuran bahan lain sebagai substitusi/tambahan. Secara umum ada 2 kelompok
produk yang dihasilkan yaitu : Bahan bangunan keramik (ceramic based
materials) seperti bata merah, genteng, dan agregat tanah (arta), serta
Bahan bangunan bersemen (cement based materials) seperti conblock,
paving block dan ubin semen.
Untuk bahan keramik, proses
pembuatan melalui cara dibakar sampai suhu sintering (antara 800 s/d 900 oC)
hingga memperoleh produk yang stabil, kuat dan berpenampilan baik, sedangkan
bahan bangunan bersemen proses pembuatan dengan cara dicetak dari campuran
lumpur, pasir dan semen Portland.
Inovasi ini bermula dari sebuah
pemikiran, dengan melimpahnya bahan lumpur yang keluar dari kegiatan pengeboran
(kegagalan teknis) dan untuk mengurangi dampak negatif dari semburan itu, bahan
ini perlu dimanfaatkan sebagai komponen bangunan agar diperoleh nilai guna dan
nilai tambah dari bahan tersebut.
Di sisi lain, akibat rusaknya
bangunan dan lingkungan dilokasi semburan serta rencana relokasi penduduk, maka
perlu didukung ketersediaan material yang memadai. Untuk hal tersebut, diperlukan
suatu produk komponen bangunan dengan memanfaatkan bahan setempat sehingga
pengadaan dapat dilakukan secara cepat dan murah. Disisilain, akibat semburan
yang telah menutupi sebagian wilayah terdampak dan telah mengakibatkan
hilangnya kesempatan kerja/usaha, maka perlu diciptakan lapangan kerja baru
untuk mengurangi dampak sosial yang lebih luas bagi masyarakat yang terdampak
sekaligus mengatasi masalah lingkungan.
Produk bata, genteng dan
agregat sendiri telah dikenal sejak lama, namun untuk produk dengan bahan baku
LUSI merupakan produk baru yang sedang dikembangkan.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
Dapat diproduksi dengan skala
kecil (home industri atau UKM) maupun skala besar (padat modal), Teknologi yang
digunakan sederhana dan mudah diterapkan oleh masyarakat setempat,Produk yang
dihasilkan lebih ringan dibanding dengan produk komponen pada umumnya, Dapat
dikembangkan dan diaplikasikan oleh masyarakat tanpa keahlian khusus.
Produk ini hanya dapat
dikembangkan dilokasi semburan lumpur dan sepanjang sungai porong yang merupakan
saluran pembuangan lumpur, tetapi tidak menutup kemungkinan dikembangkan
dilokasi lain sepanjang masih dalam batas radius ekonomis. Pemanfaatan bahan local
mengembangkan teknologi konstruksi meningkatkan nilai bahan limbah efisiensi
bahan dinding menciptakan lapangan kerja baru.
PENGGUNAAN
Produk bata LUSI dapat
digunakan untuk pasangan dinding baik yang memikul beban (struktural) maupun
sebagai partisi, sedangkan genteng LUSI digunakan sebagai penutup atap baik
langsung maupun diglazur / dicat terlebih dahulu untuk memberikan warna yang
lebih menarik. Sedangkan agregat LUSI dapat digunakan untuk pembuatan beton
ringan dengan sifat akustik (penyerapan suara, suhu dan ketahanan api) yang
lebih baik
Produk bata dan genteng LUSI
dapat digunakan dalam pembangunan rumah dan gedung dengan mudah, dan karena
bobotnya yang ringan maka akan mengurangi beban struktur secara keseluruhan.
Sedangkan agregat LUSI dapat digunakan untuk pembuatan beton ringan seperti
beton mikro, lapisan kedap suara, penahan panas atau struktur tahan api
Saat ini produk ini baru dalam
tahap uji coba dengan membuat rencana pembangunan pilot project dilokasi
semburan lumpur dengan melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Respon dari stakeholders baik
pemerintah daerah maupun masyarakat sangat antusias setelah melihat contoh
produk yang dihasilkan, terutama dengan adanya pendirian pabrik yang diharapkan
dapat menampung tenaga kerja setempat sekaligus pemenuhan kebutuhan akan bahan
bangunan.
KRITERIA DESAIN BAHAN BANGUNAN DARI LUSI
Kriteria desain dapat dibagi
dalam 2 aspek peralatan produksi, merupakan paket peralatan yang terdiri dari crusher,
extruder, cetakan, rak pengering, tungku bakar (tunnel kiln), screen,
dan alat pendukung lainnya, merupakan alat-alat yang telah umum digunakan
dengan modifikasi beberapa bagian untuk penyesuaian terhadap raw materials dan
produk yang akan dihasilkan. Hasil produksi, Kriteria disain teknologi dari
produk ini utamanya adalah proporsi campuran bahanbaku(LUSI) dengan bahan
substitusi (abu batu bara) yang berfungsi sebagai penstabil dan
peningkatan karakteristiknya.
JENIS PRODUK
|
PAVING BLOCK
|
CONBLOCK
|
SPESIFIKASI
|
1
PC : 5 AG (60 % LUSI + 40 % PS)
KUAT
TEKAN : 80 KG/CM2
|
1
PC : 8 AG (60 % LUSI + 40 % PS)
KUAT
TEKAN : 30 KG/CM2
|
APLIKASI
|
Jalan
setapak, trotoar, halaman
|
Dinding
|
HARGA
|
Rp.
36.650 /M2
|
Rp.
39.500/M2
|
JENIS PRODUK
|
BATA MERAH
|
GENTENG KERAMIK
|
|
||
SPESIFIKASI
A
|
90%
LUSI + 10% ABB
KUAT
TEKAN 43 KG/CM2
|
80
% LUSI + 20 % ABB
BEBAN
LENTUR 38 KG F
PENYERAPAN
AIR 8 %
|
SPESIFIKASI
B
|
80
% LUSI + 20 % ABB
KUAT
TEKAN : 52 KG/CM2
|
70%
LUSI + 30 % ABB
BEBAN
LENTUR 56 KG F PENYERAPAN AIR 12 %
|
SPESIFIKASI
C
|
70%
LUSI + 30 % ABB
KUAT
TEKAN 41 KG/CM2
|
60%
LUSI + 40 % ABB
BEBAN
LENTUR 25 KG F
PENYERAPAN
AIR 21 %
|
APLIKASI
|
Dinding
|
Atap
|
HARGA
|
Disesuaikan
|
Disesuaikan
|
HASIL UJI AGREGAT
No
|
Uraian uji
|
Hasil uji
|
Syarat mutu
(utk beton struktural)
|
||
|
Lumpur
: abu batu bara
|
80
: 20
|
70
: 30
|
60
: 40
|
|
1
|
Berat
jenis, ……………….. gr/cc
|
1,43
|
1,38
|
1,32
|
1,0
-1,8
|
|
Penyerapan
air, ……………. %
|
12,16
|
15,36
|
21,28
|
Maks.
20,0
|
2
|
Bobot
isi,
|
|
|
|
|
3
|
-
gembur, ………………….. kg/lt
|
1,19
|
0,97
|
0,86
|
-
|
|
-
padat, …………………….. kg/lt
|
1,27
|
1,16
|
0,94
|
-
|
|
Nilai
keremukan 10 %,.. (ton)
|
10,6
|
9,2
|
6,7
|
7,5
– 14,0
|
4
|
Berat
jenis, ……………….. gr/cc
|
1,64
|
1,38
|
1,25
|
1,0
-1,8
|
BIAYA INVESTASI
Biaya investasi untuk pendirian
pabrik bata, genteng dan agregat LUSI sangat tergantung dari skala produknya,
tetapi untuk skala UKM diperkirakan memerlukan biaya sebesar 1 – 1,2 Milyar. Biaya
tersebut meliputi pembuatan los/barak kerja, perkantoran, mushola, KM/WC, dan
peralatan (tunnel kiln, crusher, extruder, cetakan, rak pengering, screen),
pagar pengaman, dan alat pendukung lainnya, tetapi belum termasuk pengadaan
lahan seluas 2000 s/d 5000 m2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar